
Tips Memilih Mode Rekaman CCTV Agar Hemat Penyimpanan – Salah satu kendala yang sering dialami pengguna CCTV adalah penyimpanan rekaman yang cepat penuh, terutama jika menggunakan harddisk dengan kapasitas terbatas. Padahal, ada cara mudah untuk mengatasi hal ini tanpa harus mengganti perangkat, yaitu dengan memilih mode rekaman yang tepat.
Sebagai penyedia layanan CCTV profesional, kami akan menjelaskan mode-mode rekaman CCTV yang umum digunakan, serta memberikan tips memilih mode paling efisien agar penyimpanan lebih hemat tanpa mengurangi efektivitas pengawasan.
Mengapa Mode Rekaman CCTV Penting?
Setiap kamera CCTV secara default akan merekam terus-menerus (mode continuous), yang menghabiskan banyak ruang penyimpanan. Dengan pemilihan mode yang tepat, Anda bisa:
- Menjaga performa sistem tetap stabil
- Menghemat kapasitas harddisk hingga 50–70%
- Mempermudah pencarian rekaman penting
Mengapa Pengelolaan Penyimpanan CCTV Itu Penting?
Penyimpanan yang efisien sangat penting dalam sistem CCTV. Mengingat bahwa rekaman video dari CCTV dapat memakan banyak ruang dalam penyimpanan, memiliki pengaturan yang tepat untuk mode rekaman dapat membantu Anda menghemat ruang sekaligus mema wkwkstikan Anda mendapatkan rekaman yang dibutuhkan untuk pengawasan.
Dengan memilih mode rekaman yang tepat, Anda bisa menghindari pemborosan penyimpanan yang tidak perlu dan tetap memantau area-area yang benar-benar penting. Berikut adalah beberapa mode rekaman CCTV yang dapat Anda pilih untuk menghemat penyimpanan.
Mode Rekaman CCTV yang Dapat Menghemat Penyimpanan
1. Rekaman Berdasarkan Gerakan (Motion Detection)
Salah satu cara paling efektif untuk menghemat penyimpanan adalah dengan menggunakan mode rekaman berbasis gerakan. Dalam mode ini, CCTV hanya akan merekam saat mendeteksi gerakan di area pengawasannya.
Baca Juga : Pentingnya Penyimpanan Data dalam Sistem CCTV
Keuntungan Mode Motion Detection:
- Penggunaan penyimpanan lebih efisien: Hanya merekam saat ada aktivitas, mengurangi file video yang tidak perlu.
- Memperpanjang masa penyimpanan: Dengan hanya merekam saat ada gerakan, Anda bisa memaksimalkan ruang penyimpanan.
Keuntungan Mode Motion Detection:
- Buka pengaturan kamera CCTV melalui aplikasi atau perangkat pemantau.
- Aktifkan opsi “motion detection”.
- Atur sensitivitas gerakan agar kamera hanya merekam saat ada pergerakan signifikan (bukan gerakan kecil seperti hewan atau angin).
Namun, mode ini bisa memiliki kelemahan, seperti jika kamera terlalu sensitif, bisa merekam terlalu banyak gerakan kecil yang tidak terlalu penting.

2. Rekaman Berdasarkan Jadwal (Scheduled Recording)
Mode rekaman terjadwal memungkinkan Anda untuk mengatur kamera CCTV untuk merekam pada waktu-waktu tertentu. Ini sangat berguna jika Anda hanya ingin merekam selama jam tertentu, misalnya hanya pada malam hari atau selama jam kerja.
Keuntungan Mode Scheduled Recording:
- Kontrol lebih besar: Anda bisa mengatur kapan kamera mulai dan berhenti merekam, mengurangi file video yang tidak diperlukan.
- Menghemat penyimpanan selama jam-jam tidak perlu: Misalnya, jika Anda hanya membutuhkan rekaman pada jam malam, Anda bisa mematikannya selama siang hari.
Cara Mengaktifkan Mode Scheduled Recording:
- Buka pengaturan waktu pada aplikasi atau DVR/NVR.
- Setel jam mulai dan berhenti sesuai dengan kebutuhan Anda.
- Simpan pengaturan dan pastikan sistem merekam hanya pada jam yang ditentukan.
3. Rekaman Berdasarkan Event (Event-based Recording)
Mode rekaman berbasis event bekerja mirip dengan rekaman berbasis gerakan, namun dengan lebih banyak opsi. Misalnya, kamera CCTV dapat diprogram untuk merekam saat mendeteksi suara atau kejadian tertentu lainnya, seperti pintu terbuka atau sensor gerak eksternal yang terhubung ke sistem.
Keuntungan Mode Event-based Recording:
- Hanya merekam kejadian penting: Ini akan mengurangi jumlah rekaman yang tidak berguna, misalnya rekaman saat tidak ada aktivitas signifikan.
- Menghemat ruang penyimpanan secara signifikan: Hanya kejadian-kejadian tertentu yang akan tercatat, mengurangi pemborosan ruang penyimpanan.
Cara Mengaktifkan Mode Event-based Recording:
- Hubungkan kamera CCTV dengan sensor atau perangkat tambahan yang mendeteksi kejadian tertentu.
- Atur pengaturan pada aplikasi atau perangkat CCTV untuk merekam berdasarkan event yang Anda tentukan, seperti suara atau sensor gerak.
4. Rekaman Loop (Loop Recording)
Rekaman loop adalah mode di mana sistem CCTV akan terus merekam tanpa henti. Namun, ketika penyimpanan mencapai kapasitas maksimum, rekaman lama akan otomatis terhapus dan digantikan oleh rekaman baru.
Keuntungan Mode Loop Recording:
- Penyimpanan tetap terkelola: Rekaman lama secara otomatis terhapus sehingga Anda tidak perlu khawatir kehabisan ruang.
- Rekaman terus berjalan: Meskipun sistem memulai rekaman baru, Anda tetap mendapatkan data yang terus terkini.
Cara Mengaktifkan Mode Loop Recording:
- Aktifkan opsi loop recording dalam pengaturan perangkat DVR/NVR atau aplikasi CCTV.
- Tentukan batas waktu penghapusan otomatis untuk rekaman lama (misalnya, setelah 7 hari).
Namun, kelemahan dari mode ini adalah jika rekaman lama penting, Anda perlu mengunduhnya atau menyimpannya sebelum otomatis terhapus.

5. Rekaman Resolusi Rendah
Jika penyimpanan menjadi masalah besar, Anda bisa memilih untuk merekam CCTV dengan resolusi lebih rendah. Meskipun ini akan mengurangi kualitas gambar, hal ini sangat membantu untuk menghemat ruang penyimpanan.
Keuntungan Mode Resolusi Rendah:
- Menghemat penyimpanan secara signifikan: File video dengan resolusi rendah memakan ruang lebih sedikit.
- Memungkinkan Anda merekam lebih lama dengan kapasitas penyimpanan yang terbatas.
Cara Mengaktifkan Rekaman Resolusi Rendah:
- Masuk ke pengaturan kualitas video pada perangkat CCTV.
- Pilih resolusi rendah seperti 720p atau 480p daripada 1080p atau 4K.
- Simpan pengaturan dan pastikan rekaman dijalankan dengan resolusi yang lebih rendah.
Kualitas rekaman memang menurun, jadi ingatlah bahwa detail gambar mungkin sulit Anda kenali.
Tips Memilih Mode Rekaman Agar Hemat dan Efisien
1. Gabungkan dua mode jika memungkinkan
Beberapa sistem DVR/NVR mendukung penggabungan mode, seperti:
- Continuous di siang hari + motion detection di malam hari
- Schedule untuk weekdays + motion untuk weekend
2. Atur zona deteksi gerakan
Tidak perlu seluruh layar dipantau oleh motion detection. Fokuskan hanya pada area pintu, jendela, atau lorong yang dilalui orang.
3. Atur sensitivitas dan durasi rekaman
Setel sensitivitas gerakan agar tidak mudah terpicu oleh angin atau bayangan. Atur juga waktu perekaman sebelum dan sesudah gerakan (pre/post record), misalnya 5 detik sebelum dan sesudah aktivitas.
4. Pilih resolusi secukupnya
Rekaman resolusi tinggi (4MP, 8MP) memang jernih, tapi boros penyimpanan. Untuk area umum, resolusi 2MP–4MP sudah cukup detail.
5. Gunakan kompresi video terbaru
Pastikan perangkat Anda mendukung format kompresi H.265 atau H.265+, yang lebih hemat ruang daripada H.264.
Baca Juga : Rekaman CCTV Bertahan Berapa Lama? Cek Sebelum Terlambat!
Memilih mode rekaman CCTV bukan hanya soal teknis, tapi juga strategi untuk mengoptimalkan fungsi keamanan tanpa memboroskan penyimpanan. Mode motion detection dan schedule recording bisa menjadi pilihan ideal untuk penggunaan rumah dan kantor, sementara continuous recording cocok untuk area vital yang butuh pengawasan ketat.
Dengan memilih mode yang tepat, mengatur zona dan sensitivitas deteksi, serta menyesuaikan resolusi, Anda bisa mendapatkan sistem pengawasan yang efisien, hemat ruang, dan tetap efektif untuk keamanan.
Solusi untuk pengadaan CCTV dan Security System Nasional di Indonesia : Distributor CCTV Indonesia, Untuk Anda di sekitar Bandung dan Jawa Barat : Distributor CCTV Bandung Diskusikan langsung kebutuhan Anda dengan team sales kami, melalui WhatsApp Official DISTCCTV WhatsApp DISTCCTV atau bisa follow Sosial Media DISTCCTV untuk mendapatkan informasi lainnya, Instagram @distributorcctv, Facebook Fanspage Distributor CCTV