
7 Kesalahan Setting CCTV yang Bikin Sistem Mudah Diretas – CCTV berfungsi sebagai sistem keamanan yang penting bagi rumah, kantor, maupun bisnis. Namun, tanpa konfigurasi yang tepat, kamera justru bisa menjadi celah keamanan. Banyak kasus kebocoran rekaman CCTV disebabkan oleh kesalahan setting dasar yang sering diabaikan pengguna.
Hacker biasanya mencari celah lewat password default, port terbuka, atau firmware yang tidak diperbarui. Begitu masuk, mereka bisa mengakses rekaman, mengendalikan kamera, bahkan menghapus data. Karena itu, penting mengenali kesalahan umum dalam pengaturan CCTV agar sistem lebih aman.
7 Kesalahan Setting CCTV yang Bikin Mudah Diretas
1. Masih Menggunakan Password Default
Banyak pengguna membiarkan username dan password bawaan pabrik seperti “admin/12345”. Padahal, kombinasi ini sudah tersebar luas di internet. Akibatnya, hacker bisa dengan mudah login ke sistem Anda.
Solusi: Segera ganti password default dengan kombinasi huruf besar, kecil, angka, dan simbol. Ganti secara berkala, minimal setiap 3–6 bulan.
Baca Juga : Cara Instalasi dan Setting CCTV Dahua dengan Mudah
2. Tidak Mengaktifkan Enkripsi Data
Beberapa kamera IP modern mendukung enkripsi video (HTTPS/SSL). Jika tidak diaktifkan, data rekaman bisa disadap saat dikirim melalui jaringan.
Solusi: Aktifkan opsi enkripsi di menu pengaturan dan gunakan sertifikat keamanan pada NVR atau aplikasi.
3. Menggunakan Port Forwarding Tanpa Firewall
Banyak orang membuka akses CCTV ke internet dengan port forwarding, tapi lupa mengamankan port tersebut. Ini membuat hacker mudah menemukan IP kamera lewat pencarian otomatis (misalnya Shodan).
Solusi: Gunakan VPN untuk akses jarak jauh. Atau, Anda bisa memastikan firewall melindungi port dan hanya IP tertentu yang bisa mengaksesnya.

4. Tidak Pernah Update Firmware
Firmware lama sering memiliki celah keamanan yang sudah publik ketahui. Jika Anda tidak memperbaruinya, hacker bisa mengeksploitasi bug tersebut untuk masuk ke sistem CCTV Anda.
Solusi: Cek update firmware dari produsen (Hikvision, Dahua, EZVIZ, Imou, dll.) secara berkala dan lakukan upgrade sesuai instruksi.
5. Mengabaikan Segmentasi Jaringan
Banyak pengguna menghubungkan CCTV langsung ke jaringan Wi-Fi rumah tanpa pemisahan. Akibatnya, jika ada perangkat terinfeksi malware, hacker bisa menjangkau CCTV dengan mudah.
Solusi: Buat jaringan terpisah (VLAN) khusus untuk CCTV. Hindari menyambungkan kamera langsung ke Wi-Fi publik.
6. Tidak Mengatur Hak Akses User
Seringkali semua pengguna diberi akun “admin”. Ini berbahaya karena jika akun tersebut bocor, hacker mendapat akses penuh.
Solusi: Buat akun berbeda sesuai kebutuhan: admin untuk pengelola, user biasa untuk sekadar melihat rekaman. Batasi hak akses agar lebih aman.
7. Tidak Mengaktifkan Notifikasi Keamanan
Beberapa CCTV modern sudah mendukung notifikasi saat ada login mencurigakan atau perangkat offline. Sayangnya, banyak yang tidak mengaktifkan fitur ini.
Solusi: Aktifkan email alert atau push notification dari aplikasi resmi CCTV. Dengan begitu, Anda langsung tahu jika ada akses tidak sah.
Tabel Ringkas: Kesalahan vs Solusi
Kesalahan Setting | Risiko | Solusi |
---|---|---|
Password default | Hacker mudah login | Ganti dengan password kuat |
Tidak ada enkripsi | Data bisa disadap | Aktifkan HTTPS/SSL |
Port forwarding tanpa firewall | IP kamera mudah ditemukan | Gunakan VPN/firewall |
Firmware tidak update | Celah keamanan terbuka | Update firmware rutin |
Jaringan tidak terpisah | Malware bisa akses CCTV | Buat VLAN khusus CCTV |
Semua user admin | Akses penuh hacker | Batasi hak akses user |
Notifikasi nonaktif | Terlambat tahu diretas | Aktifkan alert keamanan |
Tips Tambahan untuk Keamanan CCTV
- Gunakan aplikasi resmi dari produsen, jangan aplikasi pihak ketiga sembarangan.
- Jangan bagikan akses CCTV ke orang yang tidak perlu.
- Rutin cek log aktivitas di DVR/NVR untuk memastikan tidak ada login mencurigakan.
- Pertimbangkan penggunaan CCTV dengan AI security yang bisa mendeteksi anomali akses.
Kesalahan yang Sering Diremehkan Pengguna
Banyak pemilik rumah atau bisnis berpikir bahwa memasang CCTV sudah cukup. Padahal, tanpa pengaturan keamanan yang benar, sistem justru bisa menjadi “mata-mata” bagi orang asing. Kesalahan kecil seperti lupa mengganti password atau tidak update firmware sudah cukup membuat hacker masuk dengan mudah.

CCTV bisa menjadi celah keamanan jika salah setting. Orang sering melakukan tujuh kesalahan utama, yaitu: tetap menggunakan password default, tidak mengaktifkan enkripsi, membuka port tanpa firewall, tidak memperbarui firmware, mengabaikan segmentasi jaringan, memberi hak admin kepada semua orang, dan tidak mengaktifkan notifikasi.
Baca Juga : Cara Setting CCTV agar Warna Tetap Jelas Siang & Malam
Dengan menghindari kesalahan tersebut dan menerapkan solusi yang tepat, sistem CCTV Anda akan lebih aman, terlindungi dari peretasan, dan benar-benar bisa menjaga rumah maupun bisnis.
Cek pengaturan CCTV Anda sekarang juga! Jangan biarkan sistem keamanan berubah jadi pintu masuk hacker.
Solusi untuk pengadaan CCTV dan Security System Nasional di Indonesia : Distributor CCTV Indonesia, Untuk Anda di sekitar Bandung dan Jawa Barat : Distributor CCTV Bandung Diskusikan langsung kebutuhan Anda dengan team sales kami, melalui WhatsApp Official DISTCCTV WhatsApp DISTCCTV atau bisa follow Sosial Media DISTCCTV untuk mendapatkan informasi lainnya, Instagram @distributorcctv, Facebook Fanspage Distributor CCTV